Menjadi seorang dokter memang merupakan sebuah profesi yang mulia dan banyak diidamkan oleh kebanyakan orang. Namun untuk menjadi seorang dokter ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Dibutuhkan perjuangan mulai dari awal masuk mendaftar kuliah mengikuti seleksi di perguruan tinggi yang diinginkan. Lama pendidikn dokter yaitu 7-8 semester atau 3,5-4 tahun lamanya. Ketika seorang mahasiswa kedokteran sudah lulus kuliah kedokteran maka bukan berarti ia sudah resmi menjadi seorang dokter dan membuka praktik. Namun ia harus mengikuti program dokter spesialis terlebih dahulu agar memperoleh sertifikat dan bisa membuka praktik di klinik sendiri .
Mengenal Dokter Spesialis
Dokter spesialis merupakan dokter yang mengkhususkan diri pada sebuah bidang ilmu kedokteran tertentu. Tetapi seorang dokter harus menjalani pendidikan profesi dokter setelah menyelesaikan pendidikan sarjana dokternya. Dengan mengikuti program profesi tersebut maka seorang dokter bisa memperoleh gelar spesialis sesuai bidangnya. Tanpa mengikuti pendidikan profesi tersebut maka pendidikan sarjana yang sudah ditempuh akan sia-sia dan belum bisa membuka praktik secara resmi.
Di Indonesia pendidikan profesi spesialis dokter tersebut memiliki nama Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS). Dimana program tersebut merupakan program pendidikan yang bertujuan melatih dokter umum supaya bisa menjadi dokter spesialis tertentu. Lama waktu pendidikan profesi ini juga bervariasi namun rata-rata kurang lebih 8 semester. Program ini diselenggarakan oleh fakultas kedokteran di universitas negeri yang bekerjasama dengan rumah sakit pendidikan. Setelah menyelesaikan pendidikan profesi tersebut maka seorang dokter akan memperoleh gelar spesialis sesuai bidangnya dan penulisan gelar tersebut diletakkan di belakang nama dokter.

Tahapan Mengikuti Pendidikan Profesi Spealis Dokter
Bagi anda yang berkeinginan menjadi seorang dokter maka anda harus benar-benar bersabar karena nanti lama waktu pendidikan dokter tidak hanya cukup 4 tahun saja. Masih ada pendidikan profesi yang harus diikuti supaya bisa mengambil spesialis. Setelah menempuh pendidikan sarjana kedokteran selama 4 tahun maka seorang mahasiswa kedokteran akan memperoleh gelar S.Ked. Tetapi gelar tersebut masih belum bisa dipakai untuk menangani pasien.
Supaya seorang lulusan kedokteran bisa menangangi pasien maka ia harus mengikuti pendidikan profesi dalam program koasisten. Dalam program ini sarjana kedokteran akan menempuh masa pendidikan selama 1,5-2 tahun yang terbagi menjadi beberapa bagian bidang kedokteran. Sesudah menyelesaikan program koasisten tersebut maka sarjana kedokteran harus mengikuti ujian kompetensi dokter Indonesia yang terdiri dari ujian tertulis dan ujian paktis. Namun ujian tertulis tersebut kini sudah berbasis komputer.
Bila sudah lolos ujian kompetensi maka calon dokter akan dilantik menjdi dokter. Tetapi jika belum berhasil melalui ujian kompetensi maka harus mengikuti ujian ulang yang diselenggarakan oleh UKDI. Setidaknya diperlukan waktu selama 5-6 tahun sesuai dengan kemampuan akademis masing-masing calon dokter. Tidak hanya berhenti sampai disitu, meskipun sudah dilantik menjadi dokter, anda belum bisa membuka praktik dan menangani pasien. Sebab seorang dokter harus memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) yang bisa dipakai untuk mengurus Surat Ijin Praktik.
Tanpa memiliki Surat Ijin Praktik maka seorang dokter belum bisa mengikuti progam spesialisasi. Untuk itulah seorang dokter harus mengikuti program dokter internship Indonesia untuk ditempatkan di layanan kesehatan milik pemerintah baik itu rumah sakit atau puskesmas. Program ini bertujuan untuk semakin memantapkan ilmu praktis yang sudah diperoleh dari program koasisten. Bila sudah berhasil melewati program internship ini maka seorang dokter akan memperoleh Surat Tanda Registrasi Dokter yang bisa dipakai untuk pengurusan Surat Ijin Praktik atau melamar sekolah spesialisasi.

Jenis-Jenis Bidang Spesialisasi Dokter
Ternyata pekerjan di biadang dokter tidak hanya mempuntyai satu bidang keahlian saja, Melainkan ada banyak spesialisasi yang bisa dipilih oleh seorang dokter. Dengan spesialisasi tersebut maka seorang dokter bisa menangani pasien secara tepat sesuai kompetensi yang dimiliki.Lalu apa saja jenis bidang spesialisasi dokter tersebut? Berikut ulasannya.
- Spesialis Penyakit Dalam
Dokter yang khusus menangani masalah jantung dan pembuluh darah disebut dengan kardiolog . Untuk kardilog ini dibedakan lagi menjad dua yaitu dokter ahli mendiagnosis dan mengobati penyakit jantung. Sedangkan untuk dokter bedah jantung berbeda dengan kardilog karena bedah jantung fokus pada pengobatan penyakit jantung, dada maupun keduanya. Terdapat pula spesialis pulminologist yang menangai masalah paru dan penyakit yang menyerang orang tersebut. Untuk penyakit dalam terdapat pula ahli endokrinologi yang mempelajari tentang kelenjar endokrin manusia. - Dokter THT
Dokter THT bertanggungjawab atas kesehatan telinga, hidung dan tenggorokan. - Dokter Kesehatan Gigi dan Mulut
Dokter ini bertugas fokus mengatasi masalah pada bagian gigi dan mulut bahkan hingga bagian kepala, rahang, kelenjar ludah, rahang dan lain sebagainya. - Dokter Kandungan atau Ginekologi
Hal-hal yang berkaitan dengan reproduks wanita bisa dikonsultasikan pada dokter ini. Selain itu dokter ini juga akan memeriksa terkait dengan kehamilan, kesehatan organ intim dan kondisi rahim.

Selain penjelasan di atas masih banyak spesialisasi pada dokter yang bisa anda ketahui. Bagi anda yang berminat ingin menjadi seorang dokter maka silakan mengikuti bimbel kedokteran untuk mempersiapkan diri menghadapi seleksi masuk fakultas kedokteran.