Menilik Sejarah Penggunaan daun Lontar

 

Sejak zaman dulu perkembangan kemajuan teknologi dan informasi mempengaruhi banyak hal. Hal – hal tersebut bisa menjadi salah satu acuan untuk menilik sejarah dari hal – hal yang makin berkembang. Sejak masa dulu perkemabangan dunia literasi makin lama makin mengarah kea rah yang lebih cerdas. Sejak mulai awal masa dikenalnya sebuah tulisan berbagai bentuk telah terwujud karena adanya perkembangan zaman. Pada masa dulu tulisan – tulisan yang ada sekarang ini tidak lah sepenuhnya sama. Dulu hanya terdapat symbol – symbol yang dapat mewakili beberapa karakter atau beberapa maksud tertentu tergantung dari sang pembuat. Symbol – symbol tersebut sering kali di tulis di tanah ataupun di tempat – tempat lain yang dapat erlihat oleh banyak orang. Sebelum mengenal alat tulis modern banyak peninggalan sejarah yang menulis perkembangan kehidupan mereka di batu – batu atau alat lain yang sepadan. Salah satunya adalah dengan menggunakan daun lontar.

Lontar sebagai sarana penulisan

Daun lontar telah terkenal sejak pertama kali ditemukan di wilayah Indonesia timur. Daun lontar adalah salah satu daun khas Indonesia yang memiliki kegunaan cukup banyak di masa lampau. Pada zaman dahulu daun lontar digunakan untuk menulis kitap – kitap atau buku – buku karya orang – orang terkenal pada masa itu. Daun lontar terkenal karena digunakan sebagai salah satu sarana yang paling banyak digemari waktu itu. Daun lontar memiliki tekstur yang keras dan saat ditulis tidak akan mudah hilang

Daun lontar dijadikan sebuah buku atau kitab dengan cara di ukir. Pengukiran huruf – huruf tesebut tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang. Hanya orang – orang yang memiliki pengaruh kuat yang bisa menggunakan daun tersebut. Selain dulu daun tersebut masih sangat terbatas banyak pula masyarakat yang tidak mengetahui baca tulis. Masyarakat cenderung masa bodoh denganhal – hal tersebut. Perkembangan penggunaan lontar makin lama makin berkembang dengan ditemukannya kertas dan alat tulis. Kertas – kertas tersebut mulai menggantikan lontar sebagai salah satu sarana menulis akan tetapi peninggalan sejarah penggunaan daun lontar tetap dapat dinikmati dnegan adanya kitab – kitab yang amsih ditulis dengan daun lontar dimuseum – musem sejarah di Indonesia.

About the Author

Wenquian