Tips Belajar Tajwid Al Quran dengan Cepat dan Tepat

Sebagai seorang muslim, sudah seharusnya kita bisa mengaji atau membaca Al Furqon dengan baik. Ya!! Al Furqon  adalah nama lain AL Quran, yang merupakan kitab suci agama Islam. Sejak kecil kita selalu dituntut oleh orang tua untuk belajar membaca Al Quran. Dalam hal ini, sebagian orang tua memilih untuk mengajari anaknya sendiri dan sebagian lagi lebih memilih untuk menyekolahkan anaknya di TPQ. Bagaimanapun metode yang digunakan, tujuan mereka adalah sama yaitu ingin anaknya bisa membaca kitab suci tanpa adanya kekeliruan. Agar bisa membaca Al Quran dengan benar dan lancar, tentu seseorang harus belajar tajwid Al Quran terlebih dahulu.

Tajwid sendiri berasal dari Bahasa arab dan berakar dari kata Jawwada. Tajwid adalah ilmu yang mempelajari tata cara membaca Al Quran dengan baik dan benar. Sementara itu, secara harafiah tajwid berarti melakukan sesuatu dengan baik sesuai dengan aturan yang disediakan. Ilmu ini pun hanya bisa dipelajari ketika seseorang sudah kenal dan bisa membaca huruf hijaiyah. Dalam mempelajari tajwid, ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti panjang pendeknya huruf, hubungan antara huruf, dengung, pengucapan huruf, dan lain-lain. Bagi Anda yang saat ini sedang dalam proses belajar tajwid, maka sebaiknya Anda tidak sedikitpun mengalihkan perhatian untuk membaca artikel ini. Di dalam ilmu tajwid, terdapat banyak hukum bacaan yang berisi mengenai penjelasan bagian-bagian tanda baca dan cara pelafalan yang benar. Adapun hukum-hukum tersebut adalah sebagai berikut.

pexels.com

Hukum Bacaan Tajwid Al Quran yang Harus Diketahui Oleh Seorang Muslim

  1. Hukum Bacaan Nun Mati (sukun) atau Tanwin

Ada 5 hukum bacaan yang berlaku saat nun mati (tanwin) berjemu dengan huruf-huruf hijaiyah lainnya, yakni izhar halqi, idgham, iqlab, dan ikfah’ haqiqi. Izhar halqi berarti jelas atau terang. Sehingga, jika nun mati bertemu dengan huruf-huruf halqi, maka harus dibaca secara jelas atau terang. Perlu diketahui bahwa idgham disini terdiri dari dua jenis yaitu idgham bighunnah dan bilaghunnah. Keduanya sama-sama berarti meleburkan huruf nun mati. Hanya saja, pada idgham bighunnah harus disertai dengan dengung dan idgham bilaghunnah tidak. Sementara itu, hukum iqlab adalah menukar atau mengganti nun mati yang bertemu dengan huruf hijaiyah lain. Adapun hukum bacaan dari ikfah haqiqi ialah menyamarkan bacaan huruf ikfah yang bertemu dengan nun mati.

  1. Hukum Bacaan Mim Mati

Dalam ilmu tajwid Al Quran, terdapat pula yang namanya hukum mim mati. Hukum ini mengatur penggunaan huruf hijaiyah yang bertemu dengan mim mati. Dalam hal ini, ada 3 jenis hukum bacaan mim mati yakni ikhfa syafawi, idgham mutamasilain, dan izhar syafawi. Apabila mim mati bertemu dengan huruf ba, maka cara membacanya harus dibunyikan samar-samar dan didengungkan. Hal tersebutlah yang diatur dalam hukum ikhfa syafawi. Hukum idgham mutamasilain mengatur mim mati yang bertemu dengan mim. Bila hal tersebut terjadi, maka cara membacanya adalah ditasyidkan dan didengungkan. Sementara itu, hukum izhar syafawi diberlakukan apabila mim mati bertemu dengan huruf hijaiyyah selain huruf mim dan ba. Cara bacanya adalah dengan mulut tertutup dan jelas.

  1. Hukum Bacaan Mad

Mad berarti memanjangkan suara pada suatu bacaan menurut kedudukan dari salah satu huruf mad. Huruf mad sendiri terdiri dari 3 huruf yang meliputi alif, wau, dan ya’. Sementara itu, terdapat 2 jenis mad dalam tajwid Al Quran yang satu ini, yakni mad thobi’i dan mad far’i. Mad thobi’ diperlukan saat huruf berharakat fathah bertemu dengan alif, huruf berhrakat kasrah bertemu dengan huruf ya’, serta pada saat huruf berbaris dhommah bertemu dengan wawu mati. Jenis hukum yang kedua adalah mad far’i. Dalam hal ini, terdapat beberapa jenis hukum yang berlaku dalam mad far’i yaitu mad wajib muttashil, mad aridh lisukuun, mad badal, mad ‘iwad, mad lazim, mutsaqqol kalimi, mad lazim mukhoffaf kalimi, mad shilah, mad shilah qashiroh, mad shilah thowilah, mad farqumad, dan mad tamkin.

  1. Hukum Bacaan Mim dan Nun Tasyidid

Sebagian orang mengenal hukum ini dengan sebutan wajibal ghunnah. Hukum ini akan diperlukan ketika menemui huruf mim dan nun yang memiliki tanda syadda atau bertasydid. Jika hal tersebut ditemui, maka cara membacanya ialah dengan didengungkan.

pexels.com
  1. Hukum Bacaan Alif Lam

Alif lam terdiri dari 2 jenis yaitu al syamsiah dan juga al qomariyah. Alif lam syamsiah terjadi pada saat huruf hijaiyah yang terdiri dari ta’, tha’, dal, dzal, ra’, zai, sin, syin, sod, dhod, tho, zho, lam serta nun mengikuti huruf lam. Adapun cara membaca alif lam syamsiah adalah dengan meleburkannya ada huruf setelahnya. Sementara itu, cara membaca alif lam qomariyah ialah dengan dibacakan secara jelas tanpa meleburkan bacaan. Jenis ini diperlukan ketika ‘ain, ghain, alif/hamzah, ba’, jim, ha’, kha’, fa’, qaf, kaf, mim, wau, ha’, dan ya’ mengikuti lam.

  1. Hukum Idgham

Idgham merupakan hukum tajwid Al Quran yang mengharuskan untuk meleburkan hokum nun mati ke dalam huruf hijaiyah sesudahnya dan disertai dengan dengung. Dalam hal ini, ada 3 jenis idgham yaitu Idgham mutamathilain, Idgham mutaqaribain, dan Idgham mutajanisain.

  1. Hukum Bacaan Qalqalah

Hukum ini mengatur tentang cara membaca huruf qalqalah yang dimatikan. Terdapat 2 jenis qalqalah yaitu qalqalah kubra dan qalqalah sugra. Qalqalah kubra merupakan huruf berbaris hidup yang diwakaf. Cara membacanya ialah dengan mengeraskan qalqalahnya. Sedangkan qalqalah sugra merupakan huruf qalqalah mati namun tidak diwakaf. Adapun cara membaca qalqalah jenis ini ialah tidak dikeraskan.

  1. Hukum Bacaan Ra’

Hukum ini mengatur bagaimana cara membunyikan huruf ra’ dalam bacaan. Dalam hal ini, terdapat 3 cara membacanya yaitu kasar, halus, serta harus dikasarkan dan ditipiskan. Huruf ra’ harus dibaca kasar ketika berharakat atas atau fathah, berbaris mati yang huruf sebelumnya dikasrah, dan berharakat sukun dan huruf sebelumnya fathah. Sedangkan bacaan halus pada ra’ akan digunakan pada saat sebelum huruf ra’ terdapat mad lain, Ra’ mati yang sebelumnya dikasrah tetapi tidak berjumpa dengan huruf isti’la’, serta setiap ra’ yang dikasrah. Sementara itu, bacaan huruf ra’ harus dikasar dan dihaluskan ketika ra’ berbaris mati yang huruf sebelumnya berbaris bawah, berjumpa dengan salah satu huruf isti’la’.

Pada dasarnya jenis hukum tajwid tidak hanya yang disebutkan di atas, melainkan masih terdapat beberapa hokum tajwid lainnya. Namun, 8 tajwid Al Quran yang telah disebutkan di atas iala tajwid yang paling dasar dan wajib diketahui oleh seorang muslim. Lantas mengapa kita harus belajar tajwid?? Apa manfaatnya? Untuk mengetahuinya, bacalah manfaat belajar tajwid di bawah ini.

pexels.com

Manfaat Belajar Tajwid sebelum Membaca Kitab Suci Al Quran

  • Menghindari kesalahan yang fatal saat membaca ayat-ayat suci dalam Al Quran.
  • Sebagai bentuk ibadah dan beramal kepada Allah Swt.
  • Fasih dan lancar dalam membaca Al Quran
  • Mengerti tata cara membaca Al Quran dengan benar.
  • Melestarikan dan menjaga keaslian bacaan Al Quran
  • Setelah mahir membaca Al Quran dengan benar, seseorang bisa menularkan ilmunya kepada orang lain.

 

About the Author

Wenquian